Artikel tentang DBD
DBD |
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak dan
dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama.
Demam berdarah dengue di Indonesia pertama kali dicurigai
terjangkit di Surabaya pada tahun 1968, tetapi kepastian virologiknya baru
diperoleh pada tahun 1970.
Demam berdarah dengue pada orang dewasa dilaporkan pertama kali
oleh Swandana (1970) yang kemudian secara drastis meningkat dan
menyebar ke seluruh Dati I di Indonesia(2).
Faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus
Demam Berdarah Dengue sangat kompleks, yaitu (1) Pertumbuhan
penduduk yang tinggi (2) Urbanisasi yang tidak terencana dan tidak
terkendali (3) Tidak ada kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah
endemis dan (4) Peningkatan sarana transportasi.
Di Indonesia, karena suhu udara dan kelembaban tidak sama di setiap
tempat, maka pola terjadinya penyakit agak berbeda untuk setipa tempat. Di
Jawa pada umumnya infeksi virus dengue terjadi mulai awal Januari,
meningkat terus sehingga kasus terbanyak terdapat pada sekitar bulan April – Mei setiap tahun.
CARA PENULARAN :
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi
virus dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara.
Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes
Aegypti. Aedes Albopictus, Aedes Polynesiensis dan beberapa spesies yang
lain dapat juga menularkan virus ini, namun merupakan vektor yang kurang
berperan. Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit
manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di
kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8 – 10 hari (extrinsic incubation
period) sebelum dapat di tularkan kembali pada manusia pada saat gigitan
berikutnya. Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh
nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif).
Ditubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 4 – 6 hari
(intrinsic incubation period) sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari
manusia kepada nyamuk dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang
sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah
demam timbul.
GEJALA UTAMA
1. Demam
Demam tinggi yang mendadak, terus – menerus berlangsung
selama 2 – 7 hari, naik turun (demam bifosik). Kadang – kadang suhu
tubuh sangat tinggi sampai 40 C dan dapat terjadi kejan demam. Akhir
fase demam merupakan fase kritis pada demam berdarah dengue. Pada
saat fase demam sudah mulai menurun dan pasien seajan sembuh hati –
hati karena fase tersebut sebagai awal kejadian syok, biasanya pada hari
ketiga dari demam.
2. Tanda – tanda perdarahan
Penyebab perdarahan pada pasien demam berdarah adalah
vaskulopati, trombosipunio gangguan fungsi trombosit serta koasulasi
intravasculer yang menyeluruh. Jenis perdarahan terbanyak adalah
perdarahan bawah kulit seperti retekia, purpura, ekimosis dan perdarahan
conjuctiva. Retekia merupakan tanda perdarahan yang sering ditemukan.
Muncul pada hari pertama demam tetepai dapat pula dijumpai pada hari
ke 3,4,5 demam. Perdarahan lain yaitu, epitaxis, perdarahan gusi, melena
dan hematemesis.
3. Hepatomegali
Pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit
bervariasi dari haya sekedar diraba sampai 2 – 4 cm di bawah arcus costa
kanan. Derajat hepatomegali tidak sejajar dengan beratnya penyakit,
namun nyeri tekan pada daerah tepi hepar berhubungan dengan adanya
perdarahan.
4. Syok
Pada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis
menghilang setelah demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan
pada denyut nadi dan tekanan darah, akral teraba dingin disertai dengan
kongesti kulit. Perubahan ini memperlihatkan gejala gangguan sirkulasi,
sebagai akibat dari perembasan plasma yang dapat bersifat ringan atau
sementara. Pada kasus berat, keadaan umum pasien mendadak menjadi
buruk setelah beberapa hari demam pada saat atau beberapa saat setelah
suhu turun, antara 3 – 7, terdapat tanda kegagalan sirkulasi, kulit terabab
dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki, sianosis di sekitar
mulut, pasien menjadi gelisah, nadi cepat, lemah kecil sampai tidak
teraba. Pada saat akan terjadi syok pasien mengeluh nyeri perut
PENCEGAHAN
Memutuskan rantai penularan dengan cara :
1. Menggunakan insektisida :
Malathion (adultisida) dengan pengasapan
Temephos (larvasida) dimasukkan ketempat penampungan air bersih.
2. Tanpa Insektisida :
Menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal 1x
seminggu.
Menutup tempat penampungan air rapat – rapat.
Membersihkan halaman rumah dari kaleng – kaleng bekas, botol –
botol pecah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang
semoga bermanfaat dan terimakasih sudah mengunjungi blog saya ini.
Wassalamu'alaikum wr wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar