Halaman

Kamis, 07 Mei 2015

Artikel tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)

Assalamu'alaikum wr wb.
Artikel tentang DBD
DBD


Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak dan 
dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya 
memburuk setelah dua hari pertama.

Demam berdarah dengue di Indonesia pertama kali dicurigai 
terjangkit di Surabaya pada tahun 1968, tetapi kepastian virologiknya baru 
diperoleh pada tahun 1970. 
Demam berdarah dengue pada orang dewasa dilaporkan pertama kali 
oleh Swandana (1970) yang kemudian secara drastis meningkat dan 
menyebar ke seluruh Dati I di Indonesia(2). 
Faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus 
Demam Berdarah Dengue sangat kompleks, yaitu (1) Pertumbuhan 

penduduk yang tinggi (2) Urbanisasi yang tidak terencana dan tidak 
terkendali (3) Tidak ada kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah 
endemis dan (4) Peningkatan sarana transportasi. 
Di Indonesia, karena suhu udara dan kelembaban tidak sama di setiap 
tempat, maka pola terjadinya penyakit agak berbeda untuk setipa tempat. Di 
Jawa pada umumnya infeksi virus dengue terjadi mulai awal Januari, 
meningkat terus sehingga kasus terbanyak terdapat pada sekitar bulan April  – Mei setiap tahun.

CARA PENULARAN  :

Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi 
virus dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara. 
Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes 
Aegypti. Aedes Albopictus, Aedes Polynesiensis dan beberapa spesies yang 
lain dapat juga menularkan virus ini, namun merupakan vektor yang kurang 
berperan. Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit 
manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di 
kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8 – 10 hari (extrinsic incubation 
period) sebelum dapat di tularkan kembali pada manusia pada saat gigitan 
berikutnya. Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh 
nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif). 
Ditubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 4 – 6 hari 
(intrinsic incubation period) sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari 
manusia kepada nyamuk dapat terjadi bila  nyamuk menggigit manusia yang 
sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah 
demam timbul.

GEJALA UTAMA 

1. Demam 
Demam tinggi yang mendadak, terus – menerus berlangsung 
selama 2 – 7 hari, naik turun (demam bifosik). Kadang – kadang suhu 
tubuh sangat tinggi sampai 40 C dan dapat terjadi kejan demam. Akhir 
fase demam merupakan fase kritis pada demam berdarah dengue. Pada 
saat fase demam sudah mulai menurun dan pasien seajan sembuh hati – 
hati karena fase tersebut sebagai awal kejadian syok, biasanya pada hari 
ketiga dari demam.   
2. Tanda – tanda perdarahan 
Penyebab perdarahan pada pasien demam berdarah adalah 
vaskulopati, trombosipunio gangguan fungsi trombosit serta koasulasi 
intravasculer yang menyeluruh. Jenis perdarahan terbanyak adalah 
perdarahan bawah kulit seperti retekia, purpura, ekimosis dan perdarahan 
conjuctiva. Retekia merupakan tanda perdarahan yang sering ditemukan. 
Muncul pada hari pertama demam tetepai dapat pula dijumpai pada hari 
ke 3,4,5 demam. Perdarahan lain yaitu, epitaxis, perdarahan gusi, melena 
dan hematemesis.   
3. Hepatomegali 
Pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit 
bervariasi dari haya sekedar diraba sampai 2 – 4 cm di bawah arcus costa 
kanan. Derajat hepatomegali tidak sejajar dengan beratnya penyakit, 
namun nyeri tekan pada daerah tepi hepar berhubungan dengan adanya 
perdarahan.  
4. Syok 
Pada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis 
menghilang setelah demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan 
pada denyut nadi dan tekanan darah, akral teraba dingin disertai dengan 

kongesti kulit. Perubahan ini memperlihatkan gejala gangguan sirkulasi, 
sebagai akibat dari perembasan plasma yang dapat bersifat ringan atau 
sementara. Pada kasus berat, keadaan umum pasien mendadak menjadi 
buruk setelah beberapa hari demam pada saat atau beberapa saat setelah 
suhu turun, antara 3 – 7, terdapat tanda kegagalan sirkulasi, kulit terabab 
dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki, sianosis di sekitar 
mulut, pasien menjadi gelisah, nadi cepat, lemah kecil sampai tidak 
teraba. Pada saat akan terjadi syok pasien mengeluh nyeri perut

PENCEGAHAN 

Memutuskan rantai penularan dengan cara : 
1. Menggunakan insektisida : 
 Malathion (adultisida) dengan pengasapan 
 Temephos (larvasida) dimasukkan ketempat penampungan air bersih. 
2. Tanpa Insektisida : 
 Menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal 1x 
seminggu. 
 Menutup tempat penampungan air rapat – rapat. 
 Membersihkan halaman rumah dari kaleng – kaleng bekas, botol – 
botol pecah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang

semoga bermanfaat dan terimakasih sudah mengunjungi blog saya ini.
Wassalamu'alaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lain- lainya

Tentang Saya

Pengikut