Halaman

Kamis, 07 Mei 2015

Artikel tentang ciri-ciri makanan yang mengandung boraks dan formalin

Assalamu'alaikum wr wb.
Ciri-ciri makanan mengandung Bahan Berbahaya
Awas Formalin
Kenali Makanan Mengandung Zat Berbahaya :
Banyak anak-anak yang tergoda dengan makanan yang berwarna mencolok atau bentuknya 
menarik, tapi ternyata makanan tersebut tidak aman. Lalu bagaimana memilih makanan dan 
jajanan yang sehat? 

-Berikut beberapa tips aman memilih makanan: 
1. Amati warnanya, mencolok atau tidak. 
Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. 
Snack, kerupuk, mi, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan telah 
ditambahi zat pewarna yang tidak aman. 
2. Cicipi rasa. 
Biasanya lidah cukup jeli untuk membedakan mana makanan yang aman atau tidak. Makanan 
yang tidak aman umumnya berasa tajam, misal sangat gurih, membuat lidah bergetar dan 
tenggorakan gatal. 
3. Bau aromanya. 
Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh 
mikroorganisme. 
4. Amati komposisi. 
Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang bahaya dan 
bisa merusak kesehatan. 
5. Perhatikan kualitas. 
Perhatikan kualitas makanan, apakah masih segar atau sudah berjamur yang bisa 
menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan proses tidak berjalan 
dengan baik atau sudah kedaluwarsa. 
6. Terdaftar di BPOM. 
Bila hendak membeli makanan impor, usahakan produknya telah terdaftar di BPOM (Badan 
Pengawas Obat dan Makanan), yang bisa dicermati dalam label yang tertera di kemasannya. 
Zat-zat berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit mematikan seperti kanker bisa saja 
terdapat pada jajanan pasar atau jajanan anak-anak di sekolah. Apa saja zat-zat berbahaya itu.

ciri-cirinya jika terkandung dalam makanan dan apa efeknya jika tubuh mengonsumsinya? 
Pewarna Kuning Metanil (Methanil Yellow) 
Kuning metanil adalah zat warna sintesis berwarna kuning kecokelatan dan berbentuk padat 
atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Kuning metanil 
merupakan bahan yang dilarang untuk digunakan sebagai pewarna pangan. 
Kuning metanil akan berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. 
Akibat yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernapasan, gangguan pada mata dan 
bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih. 
Apabila tertelan, bisa menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak, 
dan tekanan darah rendah. 
Penyalahgunaan kuning metanil untuk pangan telah ditemukan untuk beberapa jenis pangan 
di antaranya, kerupuk, mi, pangan jajanan berwarna kuning dan banyak juga sebagai pewarna 
pada tahu. Ciri pangan dengan pewarna kuning metanil biasanya, berwarna kuning menyolok 
dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen 
(misalnya pada kerupuk). 
Pewarna Rhodamin B 
Ini juga merupakan pewarna sintesis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. 
Bentuknya serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang 
berpendar. Zat warna ini juga dilarang digunakan untuk makanan. 
Rhodamin B juga berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. 
Akibatnya yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernapasan, iritasi kulit, iritasi pada 
mata, iritasi saluran pencernaan, dan bahaya kanker hati. 
Jika tertelan selain menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, cirinya air seni akan 
berwarna merah atau merah muda. Penyalahgunaan rhodamin B untuk pewarna pangan telah 
banyak ditemukan pada panganan seperti kerupuk, terasi, dan beberapa jajanan yang 
berwarna merah. 
Perlu diketahui juga, ciri-ciri pangan dengan pewarna ini adalah: berwarna merah menyolok 
dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen 
(misalnya pada kerupuk dan es puter). 

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin 
terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15 % 
sebagai pengawet. Barang ini biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan 
disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin juga dilarang 
keras digunakan untuk pengawet makanan. 
Bahaya formalin jika terhirup, mengenai kulit, dan tertelan, bisa menyebabkan luka bakar, 
iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. Bila tertelan 
sebanyak 2 sendok makan saja atau 30 mL formalin bisa menyebabkan kematian. 
Gejala yang ditimbulkan jika formalin tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa 
terbakar, sakit menelan, mual, muntah, diare, kemungkinan terjadi perdarahan, sakit perut 
yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu, juga bisa 
menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat, dan 
ginjal. 

Beberapa makanan yang ditemukan mengandung formalin sebagai pengawet di antaranya mi 
basah, tahu, bakso, ayam dan ikan serta beberapa hasil laut lainnya. 
Untuk mengetahui apakah beberapa makanan seperti mi, tahu, dan bakso berformalin, berikut 
ciri-cirinya. 
Ciri-ciri mi basah berformalin: Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat 
celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak 
lengket dan mi lebih mengkilap dibandingkan mi normal. Bau agak menyengat seperti bau 
formalin. 
Ciri-ciri tahu berformalin: Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius dan 
bisa tahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tahu terlampau keras, 
kenyal namun tidak padat. Bau agak menyengat. 
Ciri-ciri ikan segar atau hasil laut berformalin: Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 
(25 derajat Celsius). Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna 
daging ikan putih bersih. Bau formalin atau agak menyengat. 
Ciri-ciri ikan asin berformalin: tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat 
celsius. Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat. 
Ciri-ciri bakso berformalin: Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat celsius, 
teksturnya sangat kenyal dan bau formalin agak menyengat. 
Ciri-ciri ayam berformalin: Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius, 
teksturnya kencang dan bau formalin tercium. 

Boraks adalah senyawa berbentuk kristal, warna putih, tidak berbau dan stabil pada suhu 
tekanan normal. 
Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia natrium 
tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Dapat dijumpai dalam bentk padat dan jika larut dalam air akan 
menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Boraks atau asam borat biasa 
digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. 
Bahan berbahaya ini haram digunakan untuk makanan. 
Bahaya boraks jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran 
pernapasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh 
anak-anak bisa menyebabkan shock dan kematian. 
Efek akut dari boraks bisa menyebabkan badan berasa tidak enak, mual, nyeri hebat pada 
perut bagian atas, perdarahan gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, 
demam, dan sakit kepala. 
Penyalahgunaan boraks untuk makanan telah ditemukan pada mi basah, bakso, kerupuk dan 
jajanan lainnya. 

Untuk mengetahui makanan mengandung boraks ciri-cirinya sebagai berikut: 
- Ciri-ciri mi basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, 
dan tidak cepat putus. 
- Ciri bakso mengandung boraks: Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti 
penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan. 
-Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: Teksturnya sangat kenyal, berasa 
tajam, seperti sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan memberikan rasa getir. 
- Ciri-ciri kerupuk mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.

semoga bermanfaat dan terimakasih sudah mengunjungi blog saya ini.
Wassalamu'alaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lain- lainya

Tentang Saya

Pengikut